Pengembangan Industri Kreatif, Bekraf Gelar Bekraf Development Day 2017

By Admin

nusakini.com--Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan, terutama di era globalisasi dan digital seperti sekarang ini. Pada 2016, Tempo menyebut bahwa bidang industri kreatif menyumbang 7,05 persen dari Pendapatan Bruto Domestik Indonesia. Atas dasar tersebut, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia menggelar acara Bekraf Developer Day Surabaya 2017. Surabaya dipilih menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya karena Surabaya menjadi salah satu kota yang "ramah" startup serta menyediakan co-working space. 

Bertempat di hotel Shangri-La, Minggu (3/9), sebanyak kurang lebih 1.500 peserta dari 37 kota dari 19 provinsi di Indonesia datang ke Kota Surabaya untuk saling berbagi pengalaman dan informasi tentang perkembangan industri kreatif, terutama dalam sub-sector aplikasi dan games.  

Triawan Munaf, kepala Bekraf, dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar dalam penggunaan aplikasi dan games, namun sayangnya mayoritas aplikasi tersebut masih buatan luar negeri. Hal ini disebabkan persebaran sumber daya manusia yang masih belum merata, baik secara kuantitas maupun kualitas. Oleh sebab itu, Bekraf Development Day digelar sebagai sarana dan fasilitas bagi para pengembang atau developer muda untuk dapat berbagi pengalaman dan cerita dengan para pakar dan pelaku industri yang juga hadir di acara ini. 

Sementara itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, sebagai salah satu keynote speakers dalam acara tersebut mengatakan bahwa kita bisa belajar dan mendapatkan ide dari manapun, terutama dari lingkungan di sekitar kita. Jangan menunggu ide tersebut dari siapapun. Ia menyebut bahwa di Surabaya saat ini telah ada co-working space, atau tempat bersama yang digunakan untuk saling bertukar ide tentang industri kreatif, terutama dalam hal pengembangan aplikasi.  

Risma juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya telah mengembangkan banyak aplikasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan publik di Surabaya, dan aplikasi tersebut dibuat sendiri oleh kawan-kawan di Pemerintah Kota Surabaya, khususnya di Dinas Komunikasi dan Informatika. 

Masih menurut Risma, para pelaku industri kreatif di Kota Surabaya juga membantu para pelaku UKM untuk dapat memasarkan produk mereka, terutama dalam hal pengemasan agar terlihat menarik dan juga mengikuti perkembangan jaman.  

"Industri kreatif tidak akan mati. Jadi jangan takut untuk masuk di industri kreatif", pesan Risma di akhir paparannya yang diikuti oleh tepuk tangan riuh dari seluruh peserta dan panitia yang hadir di dalam ruangan. 

Acara dilanjutkan dengan keynote speech dan talkshow dengan berbagai pakar dan pelaku industri, seperti Cubeacon, BDS, Ericsson, IBM, Line, dan Samsung, dan juga workshop tentang pengembangan industri digital yang diikuti oleh semua peserta yang telah hadir di acara tersebut. (p/ab)